Biaya Pembuatan Greenhouse: Standar Bangunan dan Tipenya

Greenhouse merupakan sebuah konstruksi bangunan yang difungsikan sebagai tempat tanaman dibudidayakan dan dilestarikan. Greenhouse biasanya dibangun dengan bahan material berupa kaca, kayu, baja ringan, dan plastik. Lalu, sebenarnya berapa sih biaya pembuatan greenhouse itu?

Material konstruksi greenhouse tersebut dipilih karena kemampuannya bekerja sebagai medium transmisi sehingga dapat menangkap energi di dalam greenhouse, yang memanaskan tumbuhan dan tanah di dalamnya. Untuk selengkapnya mengenai standar bangunan greenhouse, jenis dan tipe serta biaya yang perlu dipersiapkan, bisa baca selengkapnya pada penjelasan di bawah.


Mansard, yaitu konstruksi atap bangunan yang berbentuk kurva lengkung dengan terdiri dari beberapa segmen garis lurus untuk memaksimalkan radiasi matahari agar bisa masuk ke dalam.
  • Arch, yaitu atap greenhouse yang didesain melengkung dan dipasangi plastic film sebagai bahan dasar atapnya.

  • Jenis dan Tipe Greenhouse


    Greenhouse yang sifatnya ruangan tertutup mengharuskan pemilik untuk memperlakukan tanamannya secara berbeda jika dibandingkan dengan tanaman-tanaman yang tumbuh bebas di luar. Pemilik greenhgouse harus mengkontrol hama tanaman, kelembapan, temperatur, dan juga pengairannya.

    Nah, ada beragam jenis dan tipe greenhouse, yaitu:


    1. Jenis greenhouse

    Greenhouse dapat dibedakan berdasarkan material dominan yang digunakan. Pengkategorian ini berfungsi untuk mempermudah perkiraan biaya pembangunan greenhouse dan umur pakai greenhouse itu sendiri. 

    Adapun jenis greenhouse yang biasa dibuat dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

    • Greenhouse bambu

    Greenhouse bambu merupakan rumah tanaman yang difungsikan sebagai greenhouse produksi. Dengan material bambu, maka biaya pembuatan greenhouse ini cenderung paling murah. Oleh sebabnya, banyak dari kalangan petani yang memanfaatkannya sebagai sarana produksi.

    Karena bahannya yang tidak terlalu awet, maka greenhouse ini memiliki umur yang relatif pendek. Kelemahan lainnya adalah bahan material berupa bambu dapat menjadi media timbulnya hama penyakit pada tumbuhan. 

    Struktur yang cenderung tidak begitu kuat, maka hanya cocok digunakan atap berupa bahan plastik UV.


    • Greenhouse kayu

    kayu ulin dan bengkirai

    Umur pakai greenhouse kayu biasanya lebih panjang dengan kondisi sanitasi lingkungan lebih baik jika dibandingkan dengan greenhouse bambu. Biasanya bagian dinding bawah pada greenhouse ini dibuat dari pasangan bata yang diplester. Jenis greenhouse ini bahan atapnya juga sudah lebih bervariasi mulai plastik, polycarbonate, PVC hingga kaca.


    • Greenhouse besi


    Greenhouse besi memiliki kualitas yang bagus. Selain itu, umur pakainya tergolong paling lama. Dari segi umur pakai dan kwalitas, maka yang terbaik adalah greenhouse yang menggunakan struktur besi ini. Anda dapat menggunakan besi “hot dipped galvanis”, baja ringan, dan jenis logam lainnya. 

    Struktur yang kuat, maka berbagai jenis tambahan peralatan/optional dapat dipasangkan pada jenis greenhouse besi. Dengan begitu, penggunaan greenhouse ini dapat dilakukan secara optimal.


    2. Tipe greenhouse


    Jika dilihat dari desainnya, greenhouse dapat dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu:


    • Tipe Tunnel



    Tipe greenghouse ini jika dilihat dari depan tampak seperti lorong setengah lingkaran. Kelebihannya adalah memiliki struktur yang sangat kuat. Atapnya yang berbentuk melengkung kebawah merupakan bentuk yang sangat ideal untuk melindungi tanaman dari terpaan angin. Sedangkan struktur busur dengan bagian kakinya yang terpendam ke dalam tanah memiliki peranan yang bagus untuk kekuatan bangunan.

    Kekurangan dari tipe greenhouse tunnel ini adalah kurang cocok diaplikasikan pada negara dengan iklim tropis karena minimnya sistem ventilasi. Jika ingin diaplikasikan pada daerah tropis maka dibutuhkan tambahan biaya berupa pemasangan exhaust fan atau cooling system yang berfungsi untuk mengalirkan dan menurunkan suhu udara di dalam greenhouse.

    • Tipe Piggy Back


    Greenhouse tipe piggy back ini cocok diaplikasikan pada negara tropis. Oleh karenanya banyak yang menyebut sebagai tropical greenhouse. Dengan ventilasi udara yang sangat baik greenhouse ini memberikan lingkungan mikroklimat yang kondusif bagi pertumbuhan tanaman.

    Untuk daerah yang memiliki kecepatan angin yang tinggi sangat tidak disarankan untuk membangun greenhouse tipe piggy back, misalnya daerah dekat pantai. 

    Biaya pembuatan greenhouse ini cenderung lebih mahal dibandingkan tipe lain karena penggunaan material struktur yang lebih banyak.

    • Tipe Campuran (Single span dan Multispan)




    Desain tipe greenhouse ini merupakan campuran antara tipe tunnel dengan tipe piggy back. Oleh karenanya, desain greenhouse ini mememiliki keunggulan yang lebih baik jika dibandingkan dari tipe tunnel dan tipe piggy back. Struktur pada desain greenhouse campuran ini lebih kuat dengan ventilasi yang maksimal.

    Keunggulan lainnya adalah beberapa unit greenhouse single span dapat dijadikan satu dalam satu blok greenhouse besar sehingga terbentuk multispan. Dengan demikian, biaya pembuatan greenhouse tipe ini bisa jadi lebih hemat. 

    Jika Anda membutuhkan greenhouse dengan ukuran yang luas, maka type multispan ini merupakan type yang paling sesuai.


    Biaya Pembuatan Greenhouse



    Salah satu material konstruksi yang banyak digunakan untuk membuat greenhouse adalah baja ringan. Banyak keunggulan dari penggunaaan material baja ringan untuk pembuatan greenhouse. Salah satunya sangat cocok untuk diaplikasikan pada daerah yang sering mengalami perubahan iklim yang cukup ekstrim.

    Selain itu, baja ringan yang digunakan sebagai rangkanya dapat memperpanjang umur bangunan greenhouse karena material ini tahan karat, kokoh, dan tidak mudah lapuk.

    Lalu, berapa biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan greenhouse dengan material rangkanya berupa baja ringan? Yuk simak ulasan singkatnya di bawah ini:

    Sebagai contoh, terdapat lahan dengan luas sekitar 18 x 12 meter yang rencananya akan didirikan bangunan greenhouse. Berikut ini bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan greenhouse:


    • Reng baja ringan (per batang 6 meter) = 85 batang
    • Profil Kanal C baja ringan = 112 batang
    • Baut Baja = 3200 buah
    • Plastik UV untuk dinding dan atap 4 x 125 meter
    • Screen net ukuran 3x100 meter
    • Batako = 600 buah
    • Pasir = 6 bak


    Setelah diketahui bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan, maka perkiraan biaya pembuatan greenhouse dengan rangka baja ringan adalah sebagai berikut.


    • Harga reng baja ringan 85 batang = 85 x Rp40.000 = Rp3.400.000,00
    • Harga kanal C baja ringan 112 batang = 112 x Rp90.000 = Rp10.080.000,00
    • Harga baut baja 3200 buah = 3200 x Rp300 = Rp960.000,00
    • Harga plastic UV 125 meter = 125 x Rp50.000 = Rp6.250.000,00
    • Harga Screen net 100 meter = 100 x Rp35.000 = Rp3.500.000,00
    • Harga batako = 600 x Rp2.100 = Rp1.260.000,00
    • Harga pasir 4 bak = 6 x Rp150.000 = Rp900.000,00


    Nah, jika ditotal maka didapatkan biaya pembuatan greenhouse baja ringan dengan ukuran luas 18 x 12 meter adalah Rp26.350.000,00. Perlu diketahui, biaya konstruksi tersebut belum termasuk sewa lahan (jika lahan bukan milik sendiri), jasa tukang dan kulia, serta kebutuhan tambahan lainnya.

    Posting Komentar untuk "Biaya Pembuatan Greenhouse: Standar Bangunan dan Tipenya"