Keberadaan permukiman kumuh adalah masalah serius yang harus segera diatasi. Tanpa adanya upaya dari pemerintah dan masyarakat setempat, permukiman tersebut akan tetap ada dan bahkan bisa jadi semakin banyak. Untuk mengatasinya, diperlukan identifikasi penyebab permukiman kumuh.
Saat ini dengan mudah kita dapat menjumpai kawasan permukiman kumuh, terutama di pinggiran perkotaan dan di bantaran sungai. Salah satu penyebab timbulnya permukimaan kumuh adalah penggunaan lahan yang dilakukan secara sembarangan dan semrawut untuk pendirian bangunan.
Ciri-Ciri Permukiman Kumuh
Selain itu faktor penyebab permukiman kumuh dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Faktor yang bersifat langsung
Faktor-faktor yang bersifat langsung adalah faktor fisik yang menjadi penyebab timbulnya permukiman kumuh (kondisi perumahan dan sanitasi lingkungan). Faktor penyebab tersebut meliputi kondisi bangunan rumah yang buruk, status kepemilikan lahan (biasanya tanah milik negara), kepadatan bangunan dengan kondisi yang semerawut, dan koefisien dasar bangunan (KDB) yang melibihi daripada yang diizinkan.
Faktor sanitasi lingkungan yang menyebabkan permukiman tersebut dinilai kumuh adalah kondisi air bersih, mandi cuci kakus (MCK) yang tidak memadai; tidak adanya pengelolaan sampah' dan tidak tersedianya sistem pengelolaan air limbah rumah tangga. Selain itu, kondisi jalan yang buruk sepanjang menuju wilayah permukiman tersebut dengan tanpa adanya sistem drainase.
2. Faktor yang bersifat tidak langsung
Faktor-faktor yang bersifat tidak langsung adalah penyebab permukiman kumum yang secara langsung tidak berhubungan dengan kekumuhan, tetapi faktor-faktor ini berdampak terhadap faktor lain yang terbukti menyebabkan kekumuhan.
Faktor-faktor penyebab permukiman kumuh tersebut disebabkan ekonomi masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan, dan faktor sosial dan budaya masyarakat setempat yang sulit untuk diajak berkembang.
Cara Mengatasi Permasalahan Permukiman Kumuh
Kondisi permukiman kumuh bisa dikatakan sebagai wilayah perumahan marginal, yang tidak memenuhi standar teknis dan kesehatan. Sampai saat ini sejatinya baik pemerintah maupun masyarakat setempat tidak bersifat pasif terhadap lingkungan permukimannya.
Nah, agar permasalahan ini segera teratasi maka berikut ini adalah strategi untuk memutus penyebab permukiman kumuh tersebut, yaitu:
1. Penghuni secara sadar mencoba untuk keluar dari belenggu kemiskinan. Kemudian, mereka berpindah ke tempat yang lebih layak untuk dijadikan sebagai tempat bermukim.
2. Pemerintah membuat kebijakan tata guna lahan dan membuat program pembangunan perumahan bersubsidi untuk rakyat kurang mampu.
3. Pemerintah memperbanyak bangunan rusunawa agar masyarakat yang tinggal di permukiman kumuh dapat pindah dengan biaya sewa yang terjangkau.
Dengan isu penyebab permukiman kumuh tersebut, maka akan lebih mudah dilakukan pemetaan sebagai bentuk upaya untuk mengatasinya. Harapannya kedepan masyarakat dapat mengakses permukiman yang sehat, nyaman dan layak huni yang semestinya menjadi hak setiap warga negara Indonesia.
Ketika isu penyebab permukiman kumuh terus muncul, masyarakat akan dihadapkan pada kondisi yang serba terbatas. Dan akibatnya warga yang berada di jurang kemiskinan tersebut akan kesulitan mengubah keadaannya sendiri, dan bahkan keadaan anak-anaknya yang tinggal di kawasan permukiman kumuh bukan atas kehendaknya.
Posting Komentar untuk "Penyebab Permukiman Kumuh: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya"