Jenis besi yang digunakan untuk konstruksi sangat beragam bergantung kepada kebutuhan. Salah satu jenis besi profil yang paling banyak digunakan adalah T Beam karena harga besi T Beam yang sesuai dengan kualitas yang ditawarkan.
Profil besi T Beam mempunyai bentuk penampang seperti huruf T dengan ukuran memanjang sehingga tampak seperti bangun persegi panjang. Besi berjenis T Beam sendiri umum digunakan sebagai struktur load-bearing logam atau sebagai balok lantai pada proses konstruksi bangunan.
Apa itu Besi T Beam?
Besi T Beam adalah salah satu jenis besi profil yang cukup populer di kalangan para kontraktor bangunan karena sering digunakan sebagai penampang struktur pada bangunan. Dalam Bahasa Indonesia, besi T beam lebih dikenal sebagai balok T.
Umumnya, besi T Beam digunakan sebagai struktur load bearing logam dengan bentuk penampang huruf T. Sisi atas dari T penampang mempunyai fungsi sebagai flange yang melawan tegangan tekan. Sementara bagian bawah T penampang yakni web dari balok berguna untuk melawan tegangan tarik.
Selain itu, besi T Beam juga memiliki karakteristik sangat kuat karena adanya kemampuan pemisahan tekanan yang berasal dari kekuatan tekuk. Karakteristik besi T Beam yang kuat ini membuatnya menjadi pilihan yang paling disukai sebagai balok lantai dan juga balok kantilever.
Mengingat fungsi dan kemampuan besi T Beam yang sangat kokoh membuat harga besi T Beam relative mahal dibandingkan profil besi lainnya. Proses pengecoran balok T atau besi T Beam dilakukan bersamaan dengan pengecoran pada pelat lantai atau monolit.
Balok T umumnya dibagi menjadi dua yakni balok tengah (interior) dan balok pinggir (eksterior).
Fungsi Besi T Beam
Besi T Beam atau balok T umumnya lebih banyak digunakan sebagai material struktur pada bangunan berukuran besar. Hal ini dikarenakan sifat balok T yang sangat kuat dan kokoh untuk menahan beban berat sehingga digunakan untuk penguat bangunan berbobot berat. Berikut adalah berbagai fungsi besi T Beam:
- Sifat besi T Beam bisa bertumpu langsung ke tanah sehingga umumnya digunakan sebagai penghubung antara pile cap
- Besi T Beam memiliki fungsi sebagai pengkaku semua bagian bangunan di bagian atasnya karena merupakan satu kesatuan
- Pada bangunan berukuran besar, besi T Beam umumnya digunakan sebagai penopang pada plat lantai bangunan tersebut.
Keunggulan Besi T Beam
Besi T Beam cukup populer dipilih oleh para kontraktor bangunan mengingat kualitas kekuatannya yang sangat kokoh menahan tekanan beban berat. Selain kekuatan dalam menahan beban berat yang cukup baik, besi T Beam sebenarnya memiliki ragam keunggulan dibandingkan profil besi lainnya sebagai berikut:
- Material besi T Beam sangat kokoh dan juga kaku dikarenakan dibuat dari beberapa rangka batang. Keunggulannya adalah cocok untuk memikul beban yang sangat berat
- Kelebihan besi T Beam adalah tersedia dalam berbagai ukuran sehingga Anda bisa dengan bebas memilih ukuran yang paling sesuai dengan kebutuhan. Terkadang, kontraktor juga mengkombinasikan material besi T Beam dengan baja WF serta H Beam.
- Besi T Beam memiliki karakteristik sulit mengalami efek punter atau lentur sehingga cocok digunakan sebagai bentang lebar baik untuk batang tarik dan tekan.
Kekurangan Besi T Beam
Sebagaimana material konstruksi yang lain, besi T Beam juga memiliki sejumlah kekurangan yang membuatnya tidak cocok jika diaplikasikan untuk kegunaan tertentu. Berikut adalah sejumlah kelemahan yang dimiliki besi T Beam:
- Tidak semua kontraktor mau menggunakan besi T Beam sebagai material pembangunan karena tonasenya yang cukup besar. Hal ini tentu berpengaruh terhadap anggaran biaya yang harus dikeluarkan
- Konstruksi menggunakan besi T Beam membutuhkan waktu yang sangat lama dikarenakan kontraktor harus menggabungkan besi T Beam dengan baja yang lain terlebih dulu. Sambungan-sambungan rangka tersebut juga harus dilas agar tersambung dengan baik sehingga menghabiskan waktu yang lama.
2 Metode Proses Pembuatan Besi T Beam yang Tepat
Besi T Beam bisa dibuat dengan dua metode yakni metode fabrikasi yang dilakukan di pabrik ataupun dibuat secara manual oleh kontraktor ketika melakukan proses pembangunan. Masing-masing cara pembuatan memiliki kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut:
1. Metode Pembuatan Besi T Beam Melalui Pabrik
Pabrikan baja dan logam besi akan memproduksi profil besi yang bentuknya menyerupai huruf T dengan teknik pemanasan balok baja. Selanjutnya balok baja yang dipanaskan akan ditekan menggunakan rol terus menerus hingga membentuk profil besi T Beam sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Metode untuk membuat profil besi T yang dilakukan di pabrikan ini disebut sebagai metode hot rolled shapes atau hot rolled steel. Kelebihan metode ini dalam memproduksi besi T Beam adalah menghasilkan besi yang dijamin berkualitas. Namun, kekurangan teknik ini adalah harga relative lebih mahal.
2. Metode Produksi Besi T Beam Secara Manual
Mengingat ketersediaan profil besi T Beam di pabrikan cukup terbatas karena tidak selalu diproduksi, membuat pembuatan besi T Beam secara manual lebih sering dilakukan oleh kontraktor besar. Metode ini memanfaatkan material baja H Beam atau WF yang sudah tersedia di distributor baja.
Cara membuat besi T Beam manual adalah dengan membelah material baja H Beam secara horizontal (memanjang). Kelebihan teknik ini adalah dapat dilakukan hanya dengan alat sederhana. Namun, cara ini harus dilakukan secara hati-hati agar baja tidak melengkung.
Ukuran dan Harga Besi T Beam
No. | Ukuran (mm) | Harga Besi T Beam |
1 | 50 x 100 | Rp 10.000 / kg |
2 | 62,5 x 125 | Rp 10.000 / kg |
3 | 75 x 150 | Rp 10.000 / kg |
4 | 75 x 75 | Rp 10.000 / kg |
5 | 100 x 100 | Rp 12.000 / kg |
6 | 99 x 99 | Rp 11.500 / kg |
7 | 125 x 125 | Rp 13.500 / kg |
8 | 124 x 124 | Rp 13.500 / kg |
9 | 150 x 150 | Rp 15.000 / kg |
10 | 175 x 175 | Rp 17.000 / kg |
Untuk selengkapnya terkait dimensi ukuran besi T Beam yang ada di pasaran bisa dilihat pada gambar tabel di bawah ini:
Posting Komentar untuk "Keunggulan Besi T Beam, Harga, Ukuran dan Proses Pembuatannya"