Banyak bangunan modern yang dilihat hari ini terutama di perkotaan merupakan salah satu jenis arsitektur modern. Arsitektur modern sendiri merupakan desain konstruksi bangunan yang menerapkan gagasan-gagasan tertentu dengan lebih banyak menggunakan material hasil perkembangan teknologi.
Gaya hidup modern masyarakat urban yang menuntut gaya hidup mudah, cepat, fungsional dan efisien memberi pengaruh yang mendasar terhadap keberadaan bangunan yang lebih fungsional, bersih dan sederhana yang merupakan karakteristik pada arsitektur modern.
Sejarah Perkembangan Desain Arsitektur Modern
Konsep arsitektur modern mulai banyak digunakan semenjak terjadinya perkembangan dan juga perubahan dari teknologi, kebudayaan dan sosial kemasyarakatan yang tidak dapat dilepaskan dari revolusi industri tahun 1760 – 1863. Sejak itu, jenis arsitektur modern terus berkembang dalam 3 fase:
1. Periode Pertama (1900 – 1929)
Periode pertama perkembangan konsep arsitektur modern dimulai sejak tahun 1890-an hingga tahun 1930-an. Pada periode ini, berbagai eksperimen dilakukan oleh kelompok maupun perorangan yang menandai terjadinya pertentangan di dunia arsitektur.
Eksperimen dalam waktu 40 tahun yang dilakukan oleh para arsitek ini bertujuan agar tercipta arsitektur modern. Hanya saja, berbagai ide jenis arsitektur modern baru mulai mendapatkan tempat setelah terjadinya Perang Dunia I di tahun 1917 karena hancurnya berbagai prasarana, sarana dan ekonomi.
Tokoh di periode ini adalah Louis Sullivan, Le Corbusier, Walter Gropius, Frank Lloyd Wright, dan Ludwig Mies van de Rohe.
Menurut Louis Sullivan, salah satu tokoh yang sangat berpengaruh pada jenis arsitektur modern, arsitektur modern mengikuti konsep mendasar yang disebut “Form Follows Function” dengan karakteristik berikut:
- Perancangan ruangan harus disesuaikan dengan fungsinya
- Fungsi ruangan harus sejalan atau menyertai wujudnya
- Bangunan rumah tidak harus memiliki bagian kaki, badan dan kepala
- Struktur bangunan dibuat tanpa pembungkus bentuk masa lalu yakni tanpa ornament yang tidak dibutuhkan
2. Periode Kedua (1930 – 1939)
Gaya arsitektur modern pada periode kedua sudah menyebar ke berbagai wilayah di dunia seperti Jepang, Eropa dan Amerika. Meski begitu, setiap wilayah memiliki beda apresiasi bentuk karena perbedaan tradisi, iklim dan kondisi tanah.
Oleh karena itu perkembangan hubungan ruang, bentuk dan lain tidak lagi bersifat universal namun terkait erat dengan lokasi bangunan. Gaya universal style dengan penggunaan bahan lokal berkembang pesat di periode ini. Tokoh yang berperan seperti Arne Jacobsen, Oscar Niemeyer, dan Alvar Aalto.
3. Periode Ketiga (1949 – 1966)
Perkembangan jenis arsitektur modern di periode ketiga semakin meluas dengan mempertimbangkan hubungan bangunan dengan kondisi lingkungan di sekitarnya termasuk iklim. Bangunan yang dibuat juga berhubungan erat dengan teknologi yang ditandai penggunaan bahan bangunan baru di masa modern.
Meskipun setiap periodenya memiliki karakteristik masing-masing, namun ketiga periode mempunyai kesamaan mendasar berupa desain arsitektur yang tegas, jelas dan sesuai fungsinya.
Ciri Khas Desain Arsitektur Modern
Gaya arsitektur modern Indonesia turut berkembang semakin populernya konsep arsitektur ini. Berikut adalah karakteristik arsitektur modern:
- Bentuk furniture dan ruang disederhanakan menggunakan prinsip kubisme dan abstrak segi empat
- Menghindari atau meminimalisir penggunaan ornamen, motif dan dekorasi di bangunan dan ruang
- Desain lebih berfokus terhadap fungsi ruangan yang berasal dari pola aktivitas para penghuni di dalam rumah.
- Mengkombinasikan material bangunan modern dan tradisional sehingga dapat menciptakan hasil akhir dengan nilai estetika yang diinginkan
- Berkonsep open plan dengan langit-langit tinggi dan jendela yang besar
Contoh Jenis Arsitektur Modern yang Banyak Berkembang
Berbagai prinsip arsitektur modern di atas dapat menghasilkan bangunan yang tetap menarik saat dilihat namun juga nyaman. Di bawah ini sudah dirangkum beberapa jenis arsitektur modern populer yang paling banyak dikembangkan arsitektur modern.
1. Arsitektur Bangunan Rumah Modern Berdinding Kaca
5. Arsitektur Rumah Modern Open Space
Rumah di atas menerapkan prinsip “Less is More” yang dipopulerkan oleh tokoh arsitektur modern. Bentuk bangunan menggunakan pendekatan minimalis tanpa ornament berlebihan. Setiap material yang digunakan memiliki fungsi khusus namun tetap tidak meninggalkan kesan estetik.
Bentuk Dan Ruang Arsitektur Modern
Fungsionalisme adalah dasar pemikiran utama pada setiap jenis arsitektur modern. Bentuk bangunan juga harus bersih dari hal yang tidak dibutuhkan. Secara umum, konsep rancangan ruang modern bisa dilihat dari tata ruang, bentuk penampilan dan penggunaan warnanya.
1. Tata Ruang
Tata ruang mengutamakan fungsionalitas atau pemaksimalan penggunaan ruang yang mendukung berbagai aktivitas penghuni ruang. Konsep open space yang memiliki furniture kecil dan jendela kaca besar juga banyak berkembang.
2. Bentuk dan Penampilan
Bentuk pada ruang arsitektur modern yakni geometris dan mudah dikenal. Karakteristik bentuk lainnya adalah rapi, sederhana dan teliti bahkan meskipun bentuk bangunan terkesan abstrak.
3. Warna
Warna yang banyak digunakan adalah warna natural seperti putih, hitam, abu-abu dan warna yang cerah dari material mengkilap.
Jenis arsitektur modern semakin diminati masyarakat urban karena mengutamakan fungsionalitas di ruang terbatas. Kesederhanaan adalah nilai penting yang dimiliki oleh bangunan arsitektur modern.
Posting Komentar untuk "Jenis Arsitektur Modern: Sejarah, Karakteristik, Bentuk dan Ruangnya"