Cara pemasangan tiang (dipancang atau di bor) sangat berpengaruh pada kelakuan tiang dalam mendukung beban. Umumnya, tinjaun gangguan akibat pemancangan tiang ditujukan terutama pada perubahan sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kapasitas dukungnya.
Tiang pancang dalam tanah granuler
Di dalam tanah granuler (pasir), tiang yang dipancang dengan cara dipukul atau ditekan ke dalam tanah mengakibatkan perubahan susunan dan pecahnya sebagian butir tanah. Pada kondisi ini, tanah mengalami pemadatan yang menaikkan kuat geser tanah atau berat volume tanah.
Konsep teori penelitian
- Meyerhof (1959)
Meyerhof mengamati bahwa akibat pemancangan, pemadatan lebih besar terjadi di bawah dasar tiang daripada bagian atasnya. Penentuan diameter pengaruh pemdatan ini, penting untuk memperkirakan kenaikan besarnya sudut gesek dalam (φ) tanah.
φ2’ = ½ (φ1′ + 40°)
Dimana φ1’ adalah sudut gesek dalam tanah sebelum pemancangan, dan φ2’ adalah sudut gesek dalam tanah yang telah dipengaruhi oleh pemadatan tanah akibat pemancangan.
Apabila tanah pasir mempunyai φ1’= 40°, maka tidak ada perubahan sudut gesek dalam tanah akibat pemancangan.
- Robinsky dan Morrison (1964)
Menunjukkan bahwa gerakan tanah yang terjadi akibat pekerjaan pemancangan tiang pada tanah pasir yang tak padat (kerapatan relatif Dr = 17%), dapat berkisar jarak antara 3 -4 kai diameter tiang,dihitung dari sisi tiang dan 2,5-3,5 kali diameter dibawah dasar tiang.
Dalam tanah pasir yang berkepadatan sedang, pengaruhnya lebih besar yaitu sekitar4,5-5,5 kali diameter tiang di hitung dari sisinya dan 3-4,5 kali diameter dibawah dasar tiang.
Tiang Pancang Dalam Tanah Kohesif
Pengaruh pemancangan dalam tanah kohesif (lempung dan lanau) sangat berbeda dengan apa yang terjadi pada tanah pasir. Pemancangan tiang di dalam tanah kohesif, biasanya akan mengakibatkan kenaikan permukaan tanah di sekitar tiang, yang diikuti oleh konsolidasi tanah. Deformasi akibat pemancangan dapat mempengaruhi struktur di dekatnya dan dapat mengakibatkan tiang yang dipancang lebih dulu terangkat ke atas akibat pemancangan tiang sesudahnya.
Konsep teori penelitian
- Tomlison (1977)
Konsolidasi kembali (rekonsolidasi), berjalan sangat lambat dan kuat geser asli tanah mungkin tidak pernah kembali seperti semula selama umur struktur. Disimpulkan bahwa susunan tanah menjadi terganggu dan terjadi penurunan kuat geser. Juga melaporkan bahwa 75% dari kapasitas ultimit tiang dapat tercapai dalam waktu 30 hari setelah pemancangan
- Poulos dan Davis (1980)
Pengamatan tekanan air pori selama pemancangan menunjukkan bahwa di permukaan sisi tiang, tekanan air pori menjadi sama atau bahkan dapat lebih besar daripada tekanan overburden efektif. Tetapi, kenaikan tekanan air pori semakin berkurang bila jaraknya semakin jauh dari tiang.
Dari data, tekanan air pori berkembang sangat tinggi, sehingga bisa mencapai 1,5-2 kali tekanan vertikal efektif awalnya.
Posting Komentar untuk "Pengaruh Pemancangan Pondasi Tiang"